Pages

Tuesday, February 08, 2011

.:: IBU ::..

Ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya untuk shopping bersamanya kerana dia menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya sebenarnya tidak
suka pergi membeli belah bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang> yang sabar, tetapi walaupun demikian kami pergi juga ke pusat membeli
belah tersebut.Kami mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas riak2 kecewa di wajah ibu.Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu baju kurung yang cantik.Dan kerna ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah
mencuba untuk mengenakannya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya diganti kan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba
menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sedari. Setelah saya mendapatkan
ketenangan lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya.
Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya. Shopping kami telah berakhir,tetapi kejadian
> tersebut terukir dan tidak dapat kulupakan dari ingatan . Sepanjang sisa
> hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam
> fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha
> mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan
> kasih, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai
dan
> memeluk saya,
> dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah
> menyentuh hati saya
> dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya. Kemudian pada malam
> harinya saya pergi
> ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang
> membuatnya terkejut,
> saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan
> yang paling indah
> di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat
> melihat dengan
> sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya kasih sayang yang penuh
> pengorbanan dari
> seorang ibu.
> Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya
> akan memiliki
> keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala
> ciptaan Tuhan yang
> begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan
> Ibu...
> With Love to All Mother
> " JIKA KAMU MENCINTAI IBU MU KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR
> SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA".
>
>
Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik
> untuknya...........

--------------------
Di ambil daripada emel yg dikirimkan oleh seorang teman

1 comment:

Anonymous said...

UT/UT/UT/UT/UT/UT/UT/UT/UT/UT